Sabtu, 21 Januari 2023

Survive in Lost

    




 
    Saat kita kecil, kita dibimbing oleh orang tua atau orang dewasa. Agar langkah kita tidak salah, juga terarah. Sampai suatu masa, ketika kita akhirnya dewasa, kita dibiarkan memilih jalan hidup kita sendiri. Orang tua dan orang dewasa lainnya hanya menjadi penyumbang saran, dan kita sendirilah yang memutuskan untuk memilih langkah apa dalam jalan hidup kita itu. Beruntunglah jika jalan yang dipilih itu sesuai harapan kita.

    Namun jika jalan yang kita pilih itu ternyata salah, tidak sesuai ekspektasi atau harapan atau angan-angan kita, rasanya kita seperti masuk ke dalam hutan belantara dan akhirnya tersesat di tengahnya.

    Ketika kita mulai memasuki hutan kehidupan, sepertinya kita menghirup udara kebebasan, karena saat itu langkah yang kita pilih adalah hasil keputusan kita sendiri. Dengan segudang impian dan asa, kita melangkah dengan pasti. Pikiran kita mengembara semakin jauh namun seolah yakin. Kita membayangkan bertemu sesama mahluk alam yang ramah dan menyenangkan. Sehingga kita berjalan dengan penuh semangat dan banyak senyuman. Kita mengira kita menempuh jalan setapak yang sedikit berbatu yang akan mudah kita lewati. Setelah itu nantinya kita hanya menemui sedikit hambatan, sedikit kerikil, sedikit membungkuk untuk menghidari palang, atau sedikit melompati rintangan di jalan yang kita tempuh.

    Namun seringkali kita salah duga.