Di belakang tempat tinggal kami tumbuh subur beberapa pohon salam yang daunnya sangat lebat karena beberapa tidak pernah dipangkas. Menurut beberapa pedagang yang pernah datang membeli daun salam dari pohon-pohon tersebut untuk dijual di pasar, jika sering dipangkas, nilai jual daun salam akan lebih tinggi untuk dijual kembali di pasar.
Saking banyaknya daun-daun dari pohon-pohon salam tadi, saya jadi penasaran, apa saja sich khasiat dari pohon salam ini, selain daunnya untuk bumbu dapur? Dan ternyata benar. Ada banyak khasiat dari pohon salam ini. Apalagi saat ini pengobatan herbal sedang marak-maraknya dan memang terbukti tidak kalah ampuh dari pengobatan dokter di klinik atau rumah sakit.
Berikut rangkuman beberapa fakta yang saya temukan tentang pohon salam:
Nama Latin : Syzygium polynthium
Famili : Myrtaceae
Nama lain : Ubar (Melayu), Meselengan/ Ubi Serai (Sumatra ), Gowok (Sunda), Manting/ Katolam (Jawa), Salam (Sunda/Jawa/Madura), Indonesian bay-leaf/Indonesian laurel (Inggris)
SELURUH BAGIAN BERMANFAAT
Di sebagian negeri di Asia , daun salam dipergunakan sebagai pengharum masakan. Baik untuk daging, ikan, sayur, maupun nasi. Daun ini dicampurkan bisa dalam keadaan utuh, kering, ataupun segar, tergantung resep yang dipilih. Aromanya khas namun tidak keras. Di pasar salah satu bumbu dapur ini kerap dipasangkan dengan laos/lengkuas.
Kayunya berwarna coklat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu ini dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga.
Kulit batang salam mengandung tannin sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ubar (untuk mewarnai dan mengawetkan) jala, sebagai bahan anyaman bambu, dan lain-lain.
Buah salam kadang dimakan juga, biasanya anak-anak yang menyukainya.
KHASIAT BAGI KESEHATAN
Karena memiliki beberapa kandungan senyawa kimia, daun salam dapat mengobati berbagai penyakit seperti asam urat, diare, kencing manis (diabetes melitus), sakit maag, menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kolesterol tinggi, migrain, gatal-gatal (pruitis), kudis, eksim, dan menghilangkan mabuk alkohol.
Karena memiliki beberapa kandungan senyawa kimia, daun salam dapat mengobati berbagai penyakit seperti asam urat, diare, kencing manis (diabetes melitus), sakit maag, menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kolesterol tinggi, migrain, gatal-gatal (pruitis), kudis, eksim, dan menghilangkan mabuk alkohol.
ü Meredakan Asam Urat
Umumnya diderita pria, disebabkan naiknya kadar asam urat dalam darah. Daun salam memiliki kandungan saponin, tannin dan fenol sehingga dapat menurunkan kadar asam urat. Kadar asam urat normal pada pria adalah 7 mg/100 ml darah. Sedangkan pada perempuan 6,3 mg/100 ml darah.
Resep untuk menurunkan asam urat adalah dengan merebus 10 lembar daun salam segar dengan 4 gelas (700 ml) air hingga bersisa 2 gelas (350 ml). Setelah mendidih, saring dan sajikan selagi hangat.
ü Meredam Diare
Ekstrak daun salam dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen seperti Eschericia coli, Vibria cholera, dan Salmonella sp, sehingga dapat mengatasi serangan diare.
Ramuan untuk meredam diare dibuat dari rebusan 7 lembar daun salam dengan 200 ml (+-1 ¼ gelas) air selama 15 menit, beri sedikit garam. Setelah dingin, saring lalu airnya diminum sekaligus.
ü Meredam Demam
Demam tifoid dan penyakit sistemik lainnya adalah penyakit yang dapat menimbulkan wabah yang berujung pada kematian jika tidak diatasi. Salmonella typhii yang menjadi penyebabnya. Daun salam merupakan antibakteri tersebut dan dapat menambah fagosit.
Daun salam mengandung minyak atsiri yang menyebabkan denaturasi protein dinding sel kuman, dan tannin yang memicu denaturasi protein, menonaktifkan adhesion kuman dan menstimulasi sel-sel fagosit. Daun salam juga mengandung flavonoid yang dapat merusak membrane sel kuman. Selain itu daun salam juga dapat meningkatkan imunitas tubuh terhadap infeksi bakteri intraselular seperti Salmonella typhi tersebut.
Adapun ramuannya sama dengan ramuan untuk meredam diare.
ü Menyehatkan Mulut
Liputan majalah Farmasi tahun 2009 menyebutkan bahwa air rebusan daun salam dapat menurunkan jumlah koloni Streptococcus sp yang menyebabkan karies gigi.
Karies gigi dapat dicegah dengan cara berkumur dengan cairan antiseptik. Daun salam dapat dijadikan obat kumur karena mengandung tannin dan flavonoid (yang mempunyai efek antiradang dan antimikroba), serta minyak atsiri (sebagai analgesic.
ü Meredakan Migrain
Daun salam dapat meredakan migraine karena mengandung pertenolida. Untuk mengobatinya cukup meminum air rebusan salam
ü Mengendalikan Diabetes
Antioksidan pada daun salam juga dapat mencegah naiknya kadar glukosa darah yang dapat menyebabkan diabetes.
Adapun ramuannya adalah 11 daun salam segar dan 30 gr daun ciplukan dicuci bersih, kemudian rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, disaring dan diminum 2x sehari, masing-masing ½ gelas.
ü Menurunkan Kolesterol
Ramuan untuk menurunkan kolesterol adalah 10-15 lembar daun salam dicuci bersih, rebus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, disaring dan diminum airnya sekaligus di malam hari.
ü Mengatasi Sakit Maag
Ramuannya adalah 15-20 lembar daun salam segar dicuci bersih, diregbus dengan ½ liter air sampai mendidih, tambahkan gula enau secukupnya. Setelah dingin, airnya diminum. Lakukan setiap hari sampai keluhan hilang.
ü Mengatasi Gatal-Gatal dan Kudis
Ramuannya adalah daun salam, kulit batang atau akarnya digiling hingga halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa sampai menjadi adonan bubur, lalu dibalurkan ke area yang sakit.
ü Mengatasi Eksim
Ramuannya 10 lembar daun salam segar dan 25 gram kunyit ditumbuk halus, diberi sedikit air dan garam, oleskan ke area yang sakit.
MANFAAT LAINNYA
Selain mengobati berbagai penyakit, ternyata daun salam juga dapat digunakan untuk mengusir kecoa. Agak menjijikkan jika kecoa berkeliaran di tempat tinggal atau tempat kerja kita. Kecoa juga identik dengan tempat yang tidak bersih. Sehingga selain jijik, kita juga akan malu jika ada tamu yang melihat kecoa di rumah atau kantor kita. Mengusir kecoa dengan daun salam ternyata sangat mudah. Kita hanya perlu mengiris tipis-tipis daun salam yang masih segar (belum mengering). Letakkan di tempat-tempat yang kira-kira menjadi sarang atau tempat beraktifitas. Kecoa-kecoa tersebut dijamin pindah karena aroma daun salam tadi. Aroma daun salam mengandung minyak atsiri (sitral), tannin dan flavonoid. Ketiganya sangat tidak disukai kecoa. Apabila daun sudah mengering, ganti lagi dengan daun salam baru yang masih segar.
(dari berbagai sumber)